Suryalaya (11/11/2021), IAILM Suryalaya Tasikmalaya menerima kunjungan monitoring dan evaluasi (Monev) dari Kopertais Wilayah II Jawa Barat tahun 2021. Tim Monev Kopertais diterima langsung oleh Rektor IAILM dan para pimpinan Institut dan fakultas/dekanat, dan para dosen.
Rektor IAILM Suryalaya, Dr. H. Asep Salahudin, M.Ag mengawali sambutannya dengan memperkenalkan diri para pimpinan dan pejabat kampus. Kemudian menyampaikan sejarah singkat IAILM Suryalaya yang berdiri semenjak tahun 1985 dan juga menjelaskan keberadaan urgensi Tanbih dalam amalan ikhwan TQN Suryalaya yang selalu mengajarkan ketaatan terhadap agama dan negara, serta harapan dengan kehadiran tim monev Kopertais, agar dapat menjadi titik temu (silaturahmi), titik tumpu (penerapan regulasi), dan titik tuju yakni kemajuan kampus. Tidak lupa Rektorpun menyampaian terima kasih kepada Tim monev Kopertais yang telah dating ke IAILM.
Sementara itu, Dr. Denden Sumpena, M.Ag. yang menjadi ketua tim monev Kopertais, dalam sambutannya menyampaikan maksud dan tujuan monev tersebut. Diantara poin-poin penting yang disampaikan: pertama, pihak pimpinan kampus harus mencoba untuk menargetkan akreditasi prodi dan lembaga dengan nilai A (unggul), sebab kampus IAILM sudah memiliki SDM pengelola yang layak dan bergelar doktor.
Kedua, dengan adanya masa Pandemik Covid-19 tentunya pihak kampus telah melakukan penerapan metode pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan basis digital. Ke depannya, penerapan metode digital perlu diperluas lagi pada aspek pembelajaran, pengarsipan data penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (PKM) yang sudah dilakukan oleh para dosen. Tujuannya untuk memberikan kemudahan bagi para pimpinan untuk melakukan pengontrolan perkembangannya.
Ketiga, kampus IAILM sudah punya distinguished (ciri khas), maka harus berani menargetkan visi misi yang cakupannya tidak hanya nasional tetapi juga internasional. Keempat, realisasi dan komitmen atas data emis dan PD DIKTI diusahakan harus selalu diupdate. Kelima, Realisasi percepatan ketenagakerjaan dosen dan tenaga kependidikan, seperti: jafung, NIDN, termasuk serdos.
Keenam, realisasi tata kelola kelembagaan yang diusahakan sesuai dengan standar akreditasi pada penyusunan Statuta kampus. ketujuh, realisasi karya ilmiah dosen baik dalam bentuk jurnal, buku, prosiding, dan bentuk karya tulis lainnya yang dapat diintegralkan pada mata kuliah. Kedelapan, mengusulkan kepada para pimpinan internal kampus untuk segera menerapkan pola Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.
Dengan merealisasikan berbagai aspek diatas diyakini, IAILM dapat mempertahankan institut terbaik dan mampu bersaing baik di tingkat regional, nasional, maupun internasional terutama prodi PAI yang jumlah mahasiswanya selalu mayoritas.